penyaluran-bantuan-ke-gaza-terhenti-24-jam-usai-serangan-mematikan-guncang-wilayah-selatan

villaincuts.com – Otoritas kemanusiaan internasional menghentikan operasi bantuan ke Gaza selama 24 jam pada Kamis (5/6). Keputusan ini muncul setelah serangkaian serangan udara dan artileri yang menewaskan puluhan warga sipil di Jalur Gaza bagian selatan. Organisasi bantuan merasa tidak dapat menjamin keselamatan staf maupun warga yang mengantri untuk menerima pasokan makanan, obat-obatan, dan air bersih.

Tekanan Keamanan Membuat LSM Mundur

Beberapa lembaga swadaya masyarakat seperti World Central Kitchen, Palang Merah Internasional, dan UNRWA mengevakuasi tim mereka dari wilayah Rafah dan Khan Younis. Mereka menyatakan bahwa serangan intensif dari pasukan Israel membuat setiap upaya distribusi bantuan menjadi terlalu berisiko. Para pekerja kemanusiaan tidak bisa beroperasi di tengah gempuran udara dan ketegangan militer yang terus meningkat sejak awal pekan ini.

Israel Klaim Target Teroris, Korban Sipil Bertambah

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan infrastruktur militer milik Hamas, termasuk terowongan bawah tanah dan pusat komando. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan banyak korban jatuh dari kalangan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 120 korban jiwa hanya dalam tiga hari terakhir. Jumlah ini menambah daftar panjang korban sejak konflik meningkat pada akhir April lalu.

Kecaman Internasional dan Tekanan Diplomatik

Komunitas internasional mengecam keras serangan yang menargetkan login medusa88 wilayah padat penduduk tersebut. Sekjen PBB António Guterres mendesak penghentian segera kekerasan dan membuka kembali jalur bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Negara-negara seperti Turki, Prancis, dan Afrika Selatan menyerukan penyelidikan independen atas kemungkinan pelanggaran hukum humaniter internasional oleh kedua belah pihak.

Krisis Kemanusiaan Memburuk Tanpa Jalur Bantuan

Tanpa akses bantuan selama 24 jam, warga Gaza menghadapi situasi yang semakin suram. Rumah sakit kehabisan suplai dasar, dan ratusan ribu warga kehilangan akses air bersih. PBB memperkirakan bahwa lebih dari 75% warga Gaza kini hidup tanpa tempat tinggal tetap setelah rumah mereka hancur akibat serangan. Anak-anak mengalami trauma psikologis akut, dan risiko wabah penyakit meningkat drastis di kamp-kamp pengungsian.

Harapan Akan Gencatan Senjata Masih Tipis

Upaya diplomatik dari Mesir dan Qatar untuk menengahi gencatan senjata belum menunjukkan hasil konkret. Meski tekanan internasional meningkat, kedua pihak belum menunjukkan sinyal untuk menghentikan kekerasan. Operasi bantuan kemanusiaan diperkirakan akan tetap tertunda hingga kondisi keamanan membaik. Masyarakat internasional menunggu langkah nyata dari Dewan Keamanan PBB dan pemimpin regional untuk menghentikan spiral kekerasan ini.

By admin